Pembeli mobil seken kadang tertipu dengan kemolekan bodi mulus dan mesin yang tidak ngadat, meski usia mobil tergolong tua. Tahu-tahu, ketika lama dikendarai, mobil baru terasa tidak enak seperti lari ke kiri atau ke kanan. Usut punya usut, mobil itu ternyata bekas tabrakan.
Nah, agar tidak menjadi korban, sebaiknya sebelum membayar Anda harus jeli memperhatikan ciri-ciri khas mobil bekas tabrakan, ditambah lagi melakukan tes jalan.
Menurut Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda, yang penting diperhatikan secara detail adalah kondisi bodi cat mobil mulai dari grill, kap, dan pintu. Jika kondisi cat berbeda atau belang, ada kemungkinan besar bagian itu rusak akibat tabrakan dan kemudian dicat kembali.
"Meski cat cukup mulus, biasa terdapat sisa kompon di bagian yang pernah mengalami benturan. Jadi memang harus diperiksa secara detail di segala sudut," kata Parman.
Ciri lainnya adalah ketika mobil dilarikan pada kecepatan di atas 40 km/jam di jalanan yang bagus atau rata, biasanya setir menarik ke satu sisi, kanan atau kiri. Itu terjadi karena jarak pijak roda depan atau belakang berubah atau tidak sesuai dengan aslinya akibat benturan kencang. "Ada sasis yang harus diluruskan karena bengkok terkena benturan," ujar dia.
Perhatikan juga radius putar. Biasanya mobil bekas tabrakan memiliki radius putar berbeda antara ke kanan dan kiri. Ini akibat perbedaan jarak pijak depan dan belakang. Untuk lebih memastikan sebaiknya Anda membawa ke bengkel spooring.
Perbaikan bodi yang
kurang bagus dan penggunaan komponen murah dari mobil bekas tabrakan
juga biasanya terlihat pada kebocoran karet kaca. "Jika disemprotkan air
di bagian itu, bakal terjadi rembesan air ke sisi dalam kaca (ruang
dalam mobil). Artinya struktur bodi pernah mengalami hantaman keras,"
Parman menambahkan. (kd)
sumber: vivanews
Post a Comment